Selasa, 16 Oktober 2012

Hector Fernandez

Bagi kalangan dunia hitam kelas atas di Buenos Aires,  Argentina,  nama Hector Fernandez bukanlah orang lain. Ia merupakan tokoh yang sangat dikenal dan disegani.  Sepak terjangnya   di dunia kriminal begitu panjang. Ia pernah lima kali masuk penjara, karena kejahatannya. “ Saya sudah bercerai dengan istri dan saya ingin tetap meneruskan aksi kriminalku” itulah jawaban serius Hector saat ditanya kenapa tidak kapok dipenjara.

Tapi jangan salah. Sosok Hector tidaklah bengis dan menakutkan seperti wajah para kriminal  Amerika latin yang  sering kita lihat di televisi atau di film film. Hector bukan  Luis Enrique Calle, gembong  narkoba  Kolombia yang menjadi salah satu pemasok kokain utama di dunia, atau Ivan Velazquez ,  bajingan bengis tokoh kartel  Meksiko yang bisa ketawa sambil membunuh orang orang yang tidak disukainya.  Hector adalah laki laki tua berkacamata yang santun.  Tutur katanya lembut,  jauh dari kesan angker. Tapi kejahatannya sangat dikenal luas, dan menghidupi ribuan kriminal di Buenos Aires.  Hector adalah otak dibalik bisnis uang palsu jutaan dolar Amerika, yang memiliki jaringan teramat luas, dari supir taxi, pejabat bank, bahkan hingga oknum polisi.

Kisah Hector terkuak dalam laporan  investigasi  Conor Woodman,  dengan judul Scam City Buenos Aires, di salah satu stasiun televisi manca negara.   Woodman, sang jurnalis investigator, penasaran mendengar aksi kejahatan di negeri Lionell Messi  yang sangat dikenal luas itu. Argentina adalah salah satu negara tujuan wisata di Amerika Latin. Namun rekor kejahatannya,  juga  dikenal luas hingga ke berbagai benua.  Liputan Scam City merekam dengan sangat jelas,  jejak kriminal jalanan di Buenos Aires.
Saat pertamakali mendarat di kota itu,  Woodman telah menjadi korban kejahatan. Tak disangka, dia ditipu supir taxi yang memberi uang kembalian dengan Peso (mata uang Argentina)  palsu.  Awalnya ia tak menyadari telah menjadi korban penipuan.  Woodman baru sadar ketika uangnya akan dibelikan sesuatu, sang pedagang mengatakan “ it’s not real money”.  Kaget bukan kepalang, Woodman pun memulai petualangannya melakukan investigasi.  Ia terus mencari informasi dari sumber sumber terpercaya.  Dari pedagang asongan,  hingga mantan anggota polisi.

Setelah mendapatkan cukup bukti dan informasi, Woodman mulai melakukan petualangan yang penuh resiko itu.  Ia dan seorang rekan jurnalis  perempuan kembali menumpang  taxi.  Menurut informasi yang dia dapat, hampir seluruh supir taxi di kota ini adalah penipu. Mereka selalu membawa uang palsu. Nah berbekal pengalaman dan informasi,  Woodman  memfoto uang yang akan digunakan untuk membayar taxi. Tujuannya agar mengetahui nomor seri uang asli yang dibawanya.  Benar saja, setelah menerima  ongkos,   sang supir taxi dengan gaya sim salabim  menukar  uang dari Woodman dengan  uang palsu yang diambil dari balik sakunya.  Dengan gaya meyakinkan ia menghardik  Woodman dengan mengatakan   “ Ini uang palsu”.  Digertak,   Woodman tetap tenang,  karena ia telah memasang kamera kancing  dibajunya, sementara  temannya yang duduk di bangku belakang menggunakan kamera yang dipasang  di dompet wanita.  

Ketika terjadi argumen yang amat alot, Woodman akhirnya  mengeluarkan jurus saktinya. “ Anda jangan berbohong, kami telah memotret nomor seri uang kami. Coba keluarkan  semua uang yang anda punya ! gertak sang jurnalis. Dengan gaya meyakinkan, Woodman  balik mengancam.  Saya tidak perlu memanggil polisi, asal anda jujur.  Luar biasa.... sang supir taxi penipu itu akhirnya bertekuk lutut dan mau buka suara.

Petualangan kedua, Woodman   menginvestigasi gerombolan pencopet yang gentayangan di setiap sudut keramaian kota. Ia memasang sejumlah kamera di tempat keramaian. Setelah di-preview, terlihat jelas banyak turis asing menjadi korban pencopetan.  Dan yang lebih mengejutkan,  banyak anggota komplotan pencopet profesional adalah  perempuan.  Modusnya hampir sama dengan pencopet di Tanah Abang atau di Blok M.  Sejumlah orang mengganggu konsentrasi korban, dan pelaku lain dengan cepat mengambil dompet dari saku celana.

Nah terakhir,  investigasi beralih ke dunia remang remang. Informasi dari mantan anggota polisi, di Buenos Aires para turis harus ekstra hati hati jika ingin  berhubungan dengan pekerja seks komersial. Di kota ini ada jenis kejahatan yang dikenal dengan nama  black widow, yaitu perempuan cantik yang mencari mangsa turis kaya, dengan kedok menawarkan jasa esek esek. Modusnya, wanita itu akan memasukkan obat ke dalam minuman korban, saat akan berkencan di kamar hotel.  Nah setelah korbannya  tak sadarkan diri, perempuan itu mengambil seluruh hartanya, dari dompet, telepon genggam,  dan  barang barang  berharga lain.   Woodman berhasil menangkap basah pelaku black widow, karena di kamar hotelnya sudah dipasang beberapa camera tersembunyi. Sehingga aksi sang black widow terekam dengan jelas. Sehingga pelaku tak bisa berkutik.

Nah terus bagaiman kisah si Hector  bisa terungkap ? setelah melakukan investigasi,  Conor Woodman jurnalis kelahiran Inggris tahun 1974 itu  mendapat  banyak informasi, tentang bisnis uang palsu.  Korbannya adalah  para turis asing. Para pelaku memiliki jaringan yang sangat rapi, dan luas.  Mereka  menjual Peso palsu melalui supir taxi,  pedagang pinggir jalan,  kantor bank bahkan anggota polisi. Namun  dalang di balik bisnis haram itu adalah tokoh yang selalu disebut oleh kalangan mereka sebagai “sang aktor”. Rupanya sepak terjang sang jurnalis investigator di kota Buenos Aires tercium “sang aktor”, yang tak lain adalah Hector.  Ketika  Woodman tengah mencari banyak informasi siapa sebenarnya “sang aktor”, Hector justru menyuruh anak buahnya  untuk menjemput Woodman . Hector bersedia diwawancara. Yang lebih mengejutkan Woodman, ternyata Hector mau menerima wawancara di rumahnya, tanpa senjata, tanpa pengawalan dan tanpa intimidasi. Wawancara berlangsung dengan santai, jauh dari yang dibayangkan  Woodman.
Namun  yang lebih menakjubkan,  setelah program Scam City ditayangkan, polisi Argentina kebakaran jenggot dan melakukan razia besar besaran di kota itu.  Hector akhirnya ditangkap dan dijebloskan ke penjara.  Luar biasa.....   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar